Senin, 02 September 2013

KISAH_INSPIRATIF_SOFIAH_XI-IA4


“KARENA MEREKA AKU BAHAGIA”

Namaku SOFIAH tapi  biasanya aku sering di panggil VHIA. Aku ini orangnya sedikit agak pemalu kalau baru kenal sama orang dan tidak bisa beradaptasi cepat, tapi kalau sudah kenal lama sama aku, aku ini orangnya suka ceplas-ceplos enggak beraturan pokoknya absurd dan sebelumnya aku minta maaf  kalo ada salah kata dalam penulisan ini.
 Motivasi hidupku dalam meraih mimpi atau sesuatu bukanlah hal yang terbatas pada suatu pekerjaan tangan dan bila saja kamu mau meraih seluruhnya yang kamu miliki tidak ada hal yang tidak mungkin tidak tercapai dengan berusaha sekuat tenaga apapun keajaiban akan datang menghampiri kamu dan itu bisa terjadi pada siapapun, dan itulah yang aku rasakan pada saat ini aku harap keajaiban itu akan selalu ada selama napasku masih berhembus.

Cerita aku dimulai....

Pagi yang cerah, matahari yang bersinar begitu indahnya. Waktu itu aku dengan bahagianya untuk pergi kesekolah, setelah selesainya liburan semester satu yang lumayan panjang. Di hari itu semua orang disekolah pada kumpul di halaman sekolah dan berbaris. Dan aku  masih bareng sama teman-teman dikelas Gulliver X-4. Kami semua belum tau apakah kami masih satu kelas atau tidak, ternyata kelas kami diacak dan aku tidak satu kelas lagi dengan sahabat-sahabatku, Tyas, Nita, Marda, Rahmi, Rafta, Evi, Siti, Hafi, Adit, Arif, Dagdo, Irvan, Burhan,  kecuali sama Hilda, Anggi dan Lyoot, tapi pertemanan kami enggak bakalan putus walaupun tidak satu kelas lagi.
Keesokan harinya ada pengumuman di mading sekolah ternyata aku masuk kelas X-7. Waktu itu aku tidak menyangka kenapa aku malah masuk kelas paling akhir itu, tapi dari kelasku di X-4 dulu yang masuk X-7 ada 3 orang sahabatku, HILDA, ANGGI, dan LYOOT. Sukur banget ada mereka, tapi waktu itu ANGGI malah menangis alasannya kenapa dia masuk kelas itu, dia nangis enggak mau ngomong apapun pada saat itu. Padahal kemarin dia milih kelas unggulan ternyata dia kurang beruntung pada saat itu. HILDA pun sebaliknya begitu, hanya aku dan lyoot yang nggak milih kelas unggulan karna faktor ada les tambahan dikelas unggulan itu dan kami berdua memang tidak berminat untuk masuk kelas itu.
Hari kedua di kelas baru masih terasa asing buat aku karena belum bisa beradapdasi dengan baik di kelas itu. Saat aku masuk kelas aku hanya diam melihat di sekelilingku, aku hanya merasa aneh saja kenapa semua orang di kelas itu pada asik sendiri-sendiri tidak menghiraukan satu sam lainnya. Aku dan Hilda cuma diam kamipun bosan dan keluar kelas.
Belpun berbunyi “Teeeeeeengnoooooongnoooooongneeeeengtiiiiiiingg” waktu menunjukkan pukul 07.05 wib. Semua murid masuk kekelas masing-masing, karena ada pengarahan dari wali kelas yang baru di masing-masing kelas. Tak lama kemudian yang menjadi wali kelas aku datang, aku tak menyangka yang menjadi wali kelasku adalah Pak. DEDE TOMOJIN. Saat itu Pak Dede memperkenalkan diri dan kami semua menyambut dengan baik. Lalu pak Dede mengkordinir kelas dengan memilih pengurus-pengurus kelas dan aku dipilih menjadi seksi kebersihan kelas, padahal aku tak menginginkan jabatan itu karena aku sadar aku ini orangnya enggak terlalu rajin bisa dibilang aku ini sedikit pemalas apabila berkaitan tentang semua itu. Tapi aku diberikan amanah untuk mengurus itu semua dan aku berjanji akan menjalankan itu semua dengan sebaik mungkin. Karena Pak Dede sudah memberikan amanah itu semua kepada aku dan semua anggota-anggota ku.
Hari ketiga dikelas, kebiasaan aku yang paling pagi berangkat ke sekolah, aku berpikir apakah hari ini di sekolah akan baik-baik saja? atau malah sebaliknya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya. Setiba aku disekolah setelah 15 menit lamanya aku menuju sekolah, tiba-tiba aku bertemu HILDA di parkiran saat itu dan aku bertanya kepada HILDA, gimana kelanjutan kita dikelas nanti apakah masih saja penuh dengan kebosanan? HILDA menjawabnya dengan muka agak lesu dia mengatan kayaknya, begitu. Kami selalu merasa bosan dikelas itu karena tidak ada yang nyambung satu sama lainnya.
Dan waktu itu aku mulai mau beradaptasi dengan mereka aku ajak mereka melakukan lelucon walaupun enggak ada yang ngerti, aku pengaruhi mereka dengan apa yang aku idola-idolakan aku menyebarkan virus K-POP (korea musik) kepada mereka dan mulai cocok mereka mengenai hal tentang itu walaupun cuma beberapa orang aja dikelas itu tapi enggak apa-apa karena pendekatan beradaptasi kepada orang itu butuh proses yang lumayan panjang. Bel pulang enggak terasa sudah berbunyi akupun bergegas ingin pulang karena aku setiap pulang sekolah merasa lelah dan bawaannya ingin tidur.
Keesokan harinya, lumanyan menyenangkan karena kami semua yang ada dikelas sudah pada akrab satu dengan lainnya. Aku pun banyak berteman dengan murid laki-lakinya, kalau ngomong dengan murid laki-lakinya pada nyambung semuanya. Kami sering kali membahas tentang anime (tokoh jepang), dan tentang idol grup JKT48 itu saja yang kami sering bahas.
Hari senin datang, dan itu pertama kalinya upacara dengan semua anak kelas X-7, aku salut dengan mereka semua belum disuruh mereka semua sudah rapi berbaris tanpa disuruh. Walaupun kelas paling akhir kami tidak seperti orang yang sama dengan yang akhir, bisa dikatakan kami tidak sama dengan apa yang orang-orang lihat kami berbeda dari kelas lain karena kami punya talenta yang sangat banyak. Lumayan banyak penghargaan yang kami dapatkan selama lomba salah satunya juara 1 lomba masak satu sekolah, juara 3 lomba maulid antar kelas, juara 1 Dai’ isra mi’raj dan masih banyak lagi penghargaan yang kami dapatkan selama dikelas X-7 itu. Kelas aku itu pokoknya kelas yang serba bisa jarang ada kelas seperti ini, semua muridnya pada kompak semua enggak ada kurang satupun.
Berapa bulan kemudian, ada rumor ada 2 orang murid baru yang akan masuk dan satu kelas denganku. Salah satunya ada teman waktu aku TK dulu namanya ARIF. Ada dua orang yang masuk kelas aku, ARIF dan ASFIA. Kelas aku itu muridnya udah paling banyak dibandingkan kelas yang lain ditambah lagi ada 2 orang murid baru jadi dikelas itu jumlah semuanya 40 orang. Walaupun dikelas lumayan sempit karena banyak meja dan jumlah orang yang terlalu banyak, kami sama sekali tidak merasakan susah atau apapun, Kami malah sangat senang.
Kami sering berangan-angan, andai saja tidak ada jurusan kami ingin satu kelas terus sampai kelas XII, tapi itu semua enggak mungkin karena kami semua punya pilihan masing-masing yang berbeda-beda begitupun denganku sebaliknya. Jadi tidak mungkin itu semua terjadi itu semua hanya mimpi yang hanya akan dinikmati sendiri-sendiri. Aku masih ingat saat membawakan pidato didepan kelas berdiri dihadapan mereka tanpa ada rasa malu sedikitpun aku dengan lantangnya membawakan pidato itu. Aku tidak merasa malu apabila mereka semua yang menghadapi aku, karena mereka semuanya itu adalah keluarga yang terbaik.
pada waktu itu kami semua berunding mencari apa nama kelas yang bagus yang singkat, padat, jelas, namun bermakna. Dan kami berpikir saat itu tiba-tiba dua orang sahabatku menemukan nama kelas yang cocok untuk kelas kami, namanya adalah “DTSS” kepanjangannya ini rahasia hanya kami anak X-7 sajalah yang tau karena ini sangat bermakna. Kalau kamu ingin tahu bisa bertemu salah satu member X-7 tapi ini sangatlah rahasia, jadi kamu akan sangat susah mencari tahu apa maknanya itu semua kami terinspirasi dari wali kelas kami yang sangat kami semua cintai yaitu dia bernama Pak.Dede.
Tidak terasa ulangan kenaikan kelas tinggal menghitung hari, dan rasanya kami tidak ingin itu terjadi, apabila itu terjadi maka tidak lama lagi kami semua akan pisah kelas sesuai ketentuan jurusan masing-masing. Keesokkan harinya ulangan tiba kami merenung di depan lokal kelas masing-masing saling memandang apakah ini benar DTSS akan pisah? Ini semua berasa seperti hanya mimpi saja. Tidak percaya kami akan pisah dipecah-pecahkan. Tapi apalah kami hanya bisa diam saja dan tersenyum walaupun sedikit tak rela.
1 minggu kemudian kami mengadakan perpisahan kelas tapi ini bukan perpisahan untuk yang terakhir kalinya. Pada Hari sabtu 2013-06-15 kami mengadakan acara perpisahan “Terus Melangkah DTSS” acara makan-makan bersama wali kelas dan guru olahraga, di KAMPUNG LAUK dan merayakan ulang tahun dua sahabat DTSS, YUNANI & NURUL. Waktu itu juga aku membantu sahabatku YUNANI untuk menyatakan cintanya kepada ketua kelas kami NITA, meskipun belum berhasil tapi YUNANI terus berusaha mengejar sampai dia mendapatkan cintanya yang masih angan-angan belum terjawab, meskipun keduanya sudah tau perasaan masing-masing tapi masih belum bisa bersatu.
Aku baru menyadari kalau apa yang dialami yang pertama itu walupun pahit tapi pada akhirnya berakhir dengan bahagia. Menyenangkan sekali bisa satu kelas sama kalian anak DTSS X-7 aku enggak bakal lupa sama kalian semua enggak ada kata pisah meskipun kita enggak berada ditempat yang satu lagi yang bisa bercanda dengan puas kini kalian sudah menentukan jurusan yang kalian pilih, dan sebaliknya aku pun juga seperti itu.
Aku akan ingat selalu meskipun hanya 6 bulan kita satu kelas tapi sudah banyak kesan yang aku dapatkan bersama kalian. Dalam 6 bulan sangat banyak kenangan yang indah, saat susah, saat asik bercanda bareng bersama kalian semuanya. Terkadang aku menyesal kenapa enggak dari awal saja, kenapa enggak dari awal aku akrab dengan kalian semua kenapa Cuma setiap tengah-tengahnya saja baru semuanya nyambung, mungkin ini faktor karena kita semua malu untuk berkenalan dan malu menegur satu dengan lainnya.
Jadi pesanku jangan pernah kalian malu lagi untuk apapun dalam keadaaan apapun yang penting positif kecuali itu sesuatu hal yang memalukan yang negatif itu baru jangan dilakukan. Yang ingin aku sampaikan maafkan aku karena aku tidak bisa melupakan kalian semua karena kalian itu yang membuat aku menjadi seperti ini, menjadi orang yang tidak malu dan karena kalian aku bahagia terima kasih kepada teman-teman sahabat-sahabat dan seluruh keluarga besar DTSS X-7.
DTSS itu penuh cerita, penuh makna, penuh kebahagiaan, penuh tawa dan canda, penuh inspiratif, penuh talenta, penuh iman, penuh lelucon penuh-penuh segala-galanya. Dan DTSS itu warna-warni kisahnya dalam belajar, cinta, perlombaan, kecerdasan, kekompakkannya. semuanya sempurna itulah DTSS tidak ada yang bisa menyamai DTSS dengan kelas manapun, karena kami hanya satu dan tak ada yang sesempurna dibandingkan kami semua yang ada di kelas X-7. Kami DTSS kami satu dan hanya satu.
Satu hal dari aku untuk kalian dalam sebuah perjalanan hidup cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan dan ingin membahagiakan dikehidupan kedepan nanti, tapi ada kalanya kita semua mesti belajar, berjuang, berusaha, dengan giat penuh semangat. Rahasia terbesar di dalam hidup ini adalah melewati hari ini, esok dan kedepannya lagi dengan penuh makna.
Dengan cinta hidup akan lebih indah, dengan ilmu hidup akan menjadi mudah, dengan iman hidup akan menjadi terarah dan dengan bersemangat hidup akan lebih bermakna untuk kalian dan aku  kedepan. Aku Cuma mau bilang terima kasih kepada keluarga besar DTSS X-7 dan aku ingin katakan lagi dan lagi bahwa aku sangat cinta kalian semua. Terima kasih karena kalian dari awal sampai sekarang ini kita masih bisa berteman dan ini tidak akan putus sampai kapanpun, DTSS tetap akan selalu ada dimanapun kapanpun dan dalam keadaan apapun DTSS akan selalu bersama untuk selama-lamanya.

Dan inilah akhir ceritaku...

KISAH_INSPIRATIF_SOFIAH_XI-IA4


“KARENA MEREKA AKU BAHAGIA”

Namaku SOFIAH tapi  biasanya aku sering di panggil VHIA. Aku ini orangnya sedikit agak pemalu kalau baru kenal sama orang dan tidak bisa beradaptasi cepat, tapi kalau sudah kenal lama sama aku, aku ini orangnya suka ceplas-ceplos enggak beraturan pokoknya absurd dan sebelumnya aku minta maaf  kalo ada salah kata dalam penulisan ini.
 Motivasi hidupku dalam meraih mimpi atau sesuatu bukanlah hal yang terbatas pada suatu pekerjaan tangan dan bila saja kamu mau meraih seluruhnya yang kamu miliki tidak ada hal yang tidak mungkin tidak tercapai dengan berusaha sekuat tenaga apapun keajaiban akan datang menghampiri kamu dan itu bisa terjadi pada siapapun, dan itulah yang aku rasakan pada saat ini aku harap keajaiban itu akan selalu ada selama napasku masih berhembus.

Cerita aku dimulai....

Pagi yang cerah, matahari yang bersinar begitu indahnya. Waktu itu aku dengan bahagianya untuk pergi kesekolah, setelah selesainya liburan semester satu yang lumayan panjang. Di hari itu semua orang disekolah pada kumpul di halaman sekolah dan berbaris. Dan aku  masih bareng sama teman-teman dikelas Gulliver X-4. Kami semua belum tau apakah kami masih satu kelas atau tidak, ternyata kelas kami diacak dan aku tidak satu kelas lagi dengan sahabat-sahabatku, Tyas, Nita, Marda, Rahmi, Rafta, Evi, Siti, Hafi, Adit, Arif, Dagdo, Irvan, Burhan,  kecuali sama Hilda, Anggi dan Lyoot, tapi pertemanan kami enggak bakalan putus walaupun tidak satu kelas lagi.
Keesokan harinya ada pengumuman di mading sekolah ternyata aku masuk kelas X-7. Waktu itu aku tidak menyangka kenapa aku malah masuk kelas paling akhir itu, tapi dari kelasku di X-4 dulu yang masuk X-7 ada 3 orang sahabatku, HILDA, ANGGI, dan LYOOT. Sukur banget ada mereka, tapi waktu itu ANGGI malah menangis alasannya kenapa dia masuk kelas itu, dia nangis enggak mau ngomong apapun pada saat itu. Padahal kemarin dia milih kelas unggulan ternyata dia kurang beruntung pada saat itu. HILDA pun sebaliknya begitu, hanya aku dan lyoot yang nggak milih kelas unggulan karna faktor ada les tambahan dikelas unggulan itu dan kami berdua memang tidak berminat untuk masuk kelas itu.
Hari kedua di kelas baru masih terasa asing buat aku karena belum bisa beradapdasi dengan baik di kelas itu. Saat aku masuk kelas aku hanya diam melihat di sekelilingku, aku hanya merasa aneh saja kenapa semua orang di kelas itu pada asik sendiri-sendiri tidak menghiraukan satu sam lainnya. Aku dan Hilda cuma diam kamipun bosan dan keluar kelas.
Belpun berbunyi “Teeeeeeengnoooooongnoooooongneeeeengtiiiiiiingg” waktu menunjukkan pukul 07.05 wib. Semua murid masuk kekelas masing-masing, karena ada pengarahan dari wali kelas yang baru di masing-masing kelas. Tak lama kemudian yang menjadi wali kelas aku datang, aku tak menyangka yang menjadi wali kelasku adalah Pak. DEDE TOMOJIN. Saat itu Pak Dede memperkenalkan diri dan kami semua menyambut dengan baik. Lalu pak Dede mengkordinir kelas dengan memilih pengurus-pengurus kelas dan aku dipilih menjadi seksi kebersihan kelas, padahal aku tak menginginkan jabatan itu karena aku sadar aku ini orangnya enggak terlalu rajin bisa dibilang aku ini sedikit pemalas apabila berkaitan tentang semua itu. Tapi aku diberikan amanah untuk mengurus itu semua dan aku berjanji akan menjalankan itu semua dengan sebaik mungkin. Karena Pak Dede sudah memberikan amanah itu semua kepada aku dan semua anggota-anggota ku.
Hari ketiga dikelas, kebiasaan aku yang paling pagi berangkat ke sekolah, aku berpikir apakah hari ini di sekolah akan baik-baik saja? atau malah sebaliknya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya. Setiba aku disekolah setelah 15 menit lamanya aku menuju sekolah, tiba-tiba aku bertemu HILDA di parkiran saat itu dan aku bertanya kepada HILDA, gimana kelanjutan kita dikelas nanti apakah masih saja penuh dengan kebosanan? HILDA menjawabnya dengan muka agak lesu dia mengatan kayaknya, begitu. Kami selalu merasa bosan dikelas itu karena tidak ada yang nyambung satu sama lainnya.
Dan waktu itu aku mulai mau beradaptasi dengan mereka aku ajak mereka melakukan lelucon walaupun enggak ada yang ngerti, aku pengaruhi mereka dengan apa yang aku idola-idolakan aku menyebarkan virus K-POP (korea musik) kepada mereka dan mulai cocok mereka mengenai hal tentang itu walaupun cuma beberapa orang aja dikelas itu tapi enggak apa-apa karena pendekatan beradaptasi kepada orang itu butuh proses yang lumayan panjang. Bel pulang enggak terasa sudah berbunyi akupun bergegas ingin pulang karena aku setiap pulang sekolah merasa lelah dan bawaannya ingin tidur.
Keesokan harinya, lumanyan menyenangkan karena kami semua yang ada dikelas sudah pada akrab satu dengan lainnya. Aku pun banyak berteman dengan murid laki-lakinya, kalau ngomong dengan murid laki-lakinya pada nyambung semuanya. Kami sering kali membahas tentang anime (tokoh jepang), dan tentang idol grup JKT48 itu saja yang kami sering bahas.
Hari senin datang, dan itu pertama kalinya upacara dengan semua anak kelas X-7, aku salut dengan mereka semua belum disuruh mereka semua sudah rapi berbaris tanpa disuruh. Walaupun kelas paling akhir kami tidak seperti orang yang sama dengan yang akhir, bisa dikatakan kami tidak sama dengan apa yang orang-orang lihat kami berbeda dari kelas lain karena kami punya talenta yang sangat banyak. Lumayan banyak penghargaan yang kami dapatkan selama lomba salah satunya juara 1 lomba masak satu sekolah, juara 3 lomba maulid antar kelas, juara 1 Dai’ isra mi’raj dan masih banyak lagi penghargaan yang kami dapatkan selama dikelas X-7 itu. Kelas aku itu pokoknya kelas yang serba bisa jarang ada kelas seperti ini, semua muridnya pada kompak semua enggak ada kurang satupun.
Berapa bulan kemudian, ada rumor ada 2 orang murid baru yang akan masuk dan satu kelas denganku. Salah satunya ada teman waktu aku TK dulu namanya ARIF. Ada dua orang yang masuk kelas aku, ARIF dan ASFIA. Kelas aku itu muridnya udah paling banyak dibandingkan kelas yang lain ditambah lagi ada 2 orang murid baru jadi dikelas itu jumlah semuanya 40 orang. Walaupun dikelas lumayan sempit karena banyak meja dan jumlah orang yang terlalu banyak, kami sama sekali tidak merasakan susah atau apapun, Kami malah sangat senang.
Kami sering berangan-angan, andai saja tidak ada jurusan kami ingin satu kelas terus sampai kelas XII, tapi itu semua enggak mungkin karena kami semua punya pilihan masing-masing yang berbeda-beda begitupun denganku sebaliknya. Jadi tidak mungkin itu semua terjadi itu semua hanya mimpi yang hanya akan dinikmati sendiri-sendiri. Aku masih ingat saat membawakan pidato didepan kelas berdiri dihadapan mereka tanpa ada rasa malu sedikitpun aku dengan lantangnya membawakan pidato itu. Aku tidak merasa malu apabila mereka semua yang menghadapi aku, karena mereka semuanya itu adalah keluarga yang terbaik.
pada waktu itu kami semua berunding mencari apa nama kelas yang bagus yang singkat, padat, jelas, namun bermakna. Dan kami berpikir saat itu tiba-tiba dua orang sahabatku menemukan nama kelas yang cocok untuk kelas kami, namanya adalah “DTSS” kepanjangannya ini rahasia hanya kami anak X-7 sajalah yang tau karena ini sangat bermakna. Kalau kamu ingin tahu bisa bertemu salah satu member X-7 tapi ini sangatlah rahasia, jadi kamu akan sangat susah mencari tahu apa maknanya itu semua kami terinspirasi dari wali kelas kami yang sangat kami semua cintai yaitu dia bernama Pak.Dede.
Tidak terasa ulangan kenaikan kelas tinggal menghitung hari, dan rasanya kami tidak ingin itu terjadi, apabila itu terjadi maka tidak lama lagi kami semua akan pisah kelas sesuai ketentuan jurusan masing-masing. Keesokkan harinya ulangan tiba kami merenung di depan lokal kelas masing-masing saling memandang apakah ini benar DTSS akan pisah? Ini semua berasa seperti hanya mimpi saja. Tidak percaya kami akan pisah dipecah-pecahkan. Tapi apalah kami hanya bisa diam saja dan tersenyum walaupun sedikit tak rela.
1 minggu kemudian kami mengadakan perpisahan kelas tapi ini bukan perpisahan untuk yang terakhir kalinya. Pada Hari sabtu 2013-06-15 kami mengadakan acara perpisahan “Terus Melangkah DTSS” acara makan-makan bersama wali kelas dan guru olahraga, di KAMPUNG LAUK dan merayakan ulang tahun dua sahabat DTSS, YUNANI & NURUL. Waktu itu juga aku membantu sahabatku YUNANI untuk menyatakan cintanya kepada ketua kelas kami NITA, meskipun belum berhasil tapi YUNANI terus berusaha mengejar sampai dia mendapatkan cintanya yang masih angan-angan belum terjawab, meskipun keduanya sudah tau perasaan masing-masing tapi masih belum bisa bersatu.
Aku baru menyadari kalau apa yang dialami yang pertama itu walupun pahit tapi pada akhirnya berakhir dengan bahagia. Menyenangkan sekali bisa satu kelas sama kalian anak DTSS X-7 aku enggak bakal lupa sama kalian semua enggak ada kata pisah meskipun kita enggak berada ditempat yang satu lagi yang bisa bercanda dengan puas kini kalian sudah menentukan jurusan yang kalian pilih, dan sebaliknya aku pun juga seperti itu.
Aku akan ingat selalu meskipun hanya 6 bulan kita satu kelas tapi sudah banyak kesan yang aku dapatkan bersama kalian. Dalam 6 bulan sangat banyak kenangan yang indah, saat susah, saat asik bercanda bareng bersama kalian semuanya. Terkadang aku menyesal kenapa enggak dari awal saja, kenapa enggak dari awal aku akrab dengan kalian semua kenapa Cuma setiap tengah-tengahnya saja baru semuanya nyambung, mungkin ini faktor karena kita semua malu untuk berkenalan dan malu menegur satu dengan lainnya.
Jadi pesanku jangan pernah kalian malu lagi untuk apapun dalam keadaaan apapun yang penting positif kecuali itu sesuatu hal yang memalukan yang negatif itu baru jangan dilakukan. Yang ingin aku sampaikan maafkan aku karena aku tidak bisa melupakan kalian semua karena kalian itu yang membuat aku menjadi seperti ini, menjadi orang yang tidak malu dan karena kalian aku bahagia terima kasih kepada teman-teman sahabat-sahabat dan seluruh keluarga besar DTSS X-7.
DTSS itu penuh cerita, penuh makna, penuh kebahagiaan, penuh tawa dan canda, penuh inspiratif, penuh talenta, penuh iman, penuh lelucon penuh-penuh segala-galanya. Dan DTSS itu warna-warni kisahnya dalam belajar, cinta, perlombaan, kecerdasan, kekompakkannya. semuanya sempurna itulah DTSS tidak ada yang bisa menyamai DTSS dengan kelas manapun, karena kami hanya satu dan tak ada yang sesempurna dibandingkan kami semua yang ada di kelas X-7. Kami DTSS kami satu dan hanya satu.
Satu hal dari aku untuk kalian dalam sebuah perjalanan hidup cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan dan ingin membahagiakan dikehidupan kedepan nanti, tapi ada kalanya kita semua mesti belajar, berjuang, berusaha, dengan giat penuh semangat. Rahasia terbesar di dalam hidup ini adalah melewati hari ini, esok dan kedepannya lagi dengan penuh makna.
Dengan cinta hidup akan lebih indah, dengan ilmu hidup akan menjadi mudah, dengan iman hidup akan menjadi terarah dan dengan bersemangat hidup akan lebih bermakna untuk kalian dan aku  kedepan. Aku Cuma mau bilang terima kasih kepada keluarga besar DTSS X-7 dan aku ingin katakan lagi dan lagi bahwa aku sangat cinta kalian semua. Terima kasih karena kalian dari awal sampai sekarang ini kita masih bisa berteman dan ini tidak akan putus sampai kapanpun, DTSS tetap akan selalu ada dimanapun kapanpun dan dalam keadaan apapun DTSS akan selalu bersama untuk selama-lamanya.

Dan inilah akhir ceritaku...

KISAH_INSPIRATIF_SOFIAH_XI-IA4


“KARENA MEREKA AKU BAHAGIA”

Namaku SOFIAH tapi  biasanya aku sering di panggil VHIA. Aku ini orangnya sedikit agak pemalu kalau baru kenal sama orang dan tidak bisa beradaptasi cepat, tapi kalau sudah kenal lama sama aku, aku ini orangnya suka ceplas-ceplos enggak beraturan pokoknya absurd dan sebelumnya aku minta maaf  kalo ada salah kata dalam penulisan ini.
 Motivasi hidupku dalam meraih mimpi atau sesuatu bukanlah hal yang terbatas pada suatu pekerjaan tangan dan bila saja kamu mau meraih seluruhnya yang kamu miliki tidak ada hal yang tidak mungkin tidak tercapai dengan berusaha sekuat tenaga apapun keajaiban akan datang menghampiri kamu dan itu bisa terjadi pada siapapun, dan itulah yang aku rasakan pada saat ini aku harap keajaiban itu akan selalu ada selama napasku masih berhembus.

Cerita aku dimulai....

Pagi yang cerah, matahari yang bersinar begitu indahnya. Waktu itu aku dengan bahagianya untuk pergi kesekolah, setelah selesainya liburan semester satu yang lumayan panjang. Di hari itu semua orang disekolah pada kumpul di halaman sekolah dan berbaris. Dan aku  masih bareng sama teman-teman dikelas Gulliver X-4. Kami semua belum tau apakah kami masih satu kelas atau tidak, ternyata kelas kami diacak dan aku tidak satu kelas lagi dengan sahabat-sahabatku, Tyas, Nita, Marda, Rahmi, Rafta, Evi, Siti, Hafi, Adit, Arif, Dagdo, Irvan, Burhan,  kecuali sama Hilda, Anggi dan Lyoot, tapi pertemanan kami enggak bakalan putus walaupun tidak satu kelas lagi.
Keesokan harinya ada pengumuman di mading sekolah ternyata aku masuk kelas X-7. Waktu itu aku tidak menyangka kenapa aku malah masuk kelas paling akhir itu, tapi dari kelasku di X-4 dulu yang masuk X-7 ada 3 orang sahabatku, HILDA, ANGGI, dan LYOOT. Sukur banget ada mereka, tapi waktu itu ANGGI malah menangis alasannya kenapa dia masuk kelas itu, dia nangis enggak mau ngomong apapun pada saat itu. Padahal kemarin dia milih kelas unggulan ternyata dia kurang beruntung pada saat itu. HILDA pun sebaliknya begitu, hanya aku dan lyoot yang nggak milih kelas unggulan karna faktor ada les tambahan dikelas unggulan itu dan kami berdua memang tidak berminat untuk masuk kelas itu.
Hari kedua di kelas baru masih terasa asing buat aku karena belum bisa beradapdasi dengan baik di kelas itu. Saat aku masuk kelas aku hanya diam melihat di sekelilingku, aku hanya merasa aneh saja kenapa semua orang di kelas itu pada asik sendiri-sendiri tidak menghiraukan satu sam lainnya. Aku dan Hilda cuma diam kamipun bosan dan keluar kelas.
Belpun berbunyi “Teeeeeeengnoooooongnoooooongneeeeengtiiiiiiingg” waktu menunjukkan pukul 07.05 wib. Semua murid masuk kekelas masing-masing, karena ada pengarahan dari wali kelas yang baru di masing-masing kelas. Tak lama kemudian yang menjadi wali kelas aku datang, aku tak menyangka yang menjadi wali kelasku adalah Pak. DEDE TOMOJIN. Saat itu Pak Dede memperkenalkan diri dan kami semua menyambut dengan baik. Lalu pak Dede mengkordinir kelas dengan memilih pengurus-pengurus kelas dan aku dipilih menjadi seksi kebersihan kelas, padahal aku tak menginginkan jabatan itu karena aku sadar aku ini orangnya enggak terlalu rajin bisa dibilang aku ini sedikit pemalas apabila berkaitan tentang semua itu. Tapi aku diberikan amanah untuk mengurus itu semua dan aku berjanji akan menjalankan itu semua dengan sebaik mungkin. Karena Pak Dede sudah memberikan amanah itu semua kepada aku dan semua anggota-anggota ku.
Hari ketiga dikelas, kebiasaan aku yang paling pagi berangkat ke sekolah, aku berpikir apakah hari ini di sekolah akan baik-baik saja? atau malah sebaliknya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya. Setiba aku disekolah setelah 15 menit lamanya aku menuju sekolah, tiba-tiba aku bertemu HILDA di parkiran saat itu dan aku bertanya kepada HILDA, gimana kelanjutan kita dikelas nanti apakah masih saja penuh dengan kebosanan? HILDA menjawabnya dengan muka agak lesu dia mengatan kayaknya, begitu. Kami selalu merasa bosan dikelas itu karena tidak ada yang nyambung satu sama lainnya.
Dan waktu itu aku mulai mau beradaptasi dengan mereka aku ajak mereka melakukan lelucon walaupun enggak ada yang ngerti, aku pengaruhi mereka dengan apa yang aku idola-idolakan aku menyebarkan virus K-POP (korea musik) kepada mereka dan mulai cocok mereka mengenai hal tentang itu walaupun cuma beberapa orang aja dikelas itu tapi enggak apa-apa karena pendekatan beradaptasi kepada orang itu butuh proses yang lumayan panjang. Bel pulang enggak terasa sudah berbunyi akupun bergegas ingin pulang karena aku setiap pulang sekolah merasa lelah dan bawaannya ingin tidur.
Keesokan harinya, lumanyan menyenangkan karena kami semua yang ada dikelas sudah pada akrab satu dengan lainnya. Aku pun banyak berteman dengan murid laki-lakinya, kalau ngomong dengan murid laki-lakinya pada nyambung semuanya. Kami sering kali membahas tentang anime (tokoh jepang), dan tentang idol grup JKT48 itu saja yang kami sering bahas.
Hari senin datang, dan itu pertama kalinya upacara dengan semua anak kelas X-7, aku salut dengan mereka semua belum disuruh mereka semua sudah rapi berbaris tanpa disuruh. Walaupun kelas paling akhir kami tidak seperti orang yang sama dengan yang akhir, bisa dikatakan kami tidak sama dengan apa yang orang-orang lihat kami berbeda dari kelas lain karena kami punya talenta yang sangat banyak. Lumayan banyak penghargaan yang kami dapatkan selama lomba salah satunya juara 1 lomba masak satu sekolah, juara 3 lomba maulid antar kelas, juara 1 Dai’ isra mi’raj dan masih banyak lagi penghargaan yang kami dapatkan selama dikelas X-7 itu. Kelas aku itu pokoknya kelas yang serba bisa jarang ada kelas seperti ini, semua muridnya pada kompak semua enggak ada kurang satupun.
Berapa bulan kemudian, ada rumor ada 2 orang murid baru yang akan masuk dan satu kelas denganku. Salah satunya ada teman waktu aku TK dulu namanya ARIF. Ada dua orang yang masuk kelas aku, ARIF dan ASFIA. Kelas aku itu muridnya udah paling banyak dibandingkan kelas yang lain ditambah lagi ada 2 orang murid baru jadi dikelas itu jumlah semuanya 40 orang. Walaupun dikelas lumayan sempit karena banyak meja dan jumlah orang yang terlalu banyak, kami sama sekali tidak merasakan susah atau apapun, Kami malah sangat senang.
Kami sering berangan-angan, andai saja tidak ada jurusan kami ingin satu kelas terus sampai kelas XII, tapi itu semua enggak mungkin karena kami semua punya pilihan masing-masing yang berbeda-beda begitupun denganku sebaliknya. Jadi tidak mungkin itu semua terjadi itu semua hanya mimpi yang hanya akan dinikmati sendiri-sendiri. Aku masih ingat saat membawakan pidato didepan kelas berdiri dihadapan mereka tanpa ada rasa malu sedikitpun aku dengan lantangnya membawakan pidato itu. Aku tidak merasa malu apabila mereka semua yang menghadapi aku, karena mereka semuanya itu adalah keluarga yang terbaik.
pada waktu itu kami semua berunding mencari apa nama kelas yang bagus yang singkat, padat, jelas, namun bermakna. Dan kami berpikir saat itu tiba-tiba dua orang sahabatku menemukan nama kelas yang cocok untuk kelas kami, namanya adalah “DTSS” kepanjangannya ini rahasia hanya kami anak X-7 sajalah yang tau karena ini sangat bermakna. Kalau kamu ingin tahu bisa bertemu salah satu member X-7 tapi ini sangatlah rahasia, jadi kamu akan sangat susah mencari tahu apa maknanya itu semua kami terinspirasi dari wali kelas kami yang sangat kami semua cintai yaitu dia bernama Pak.Dede.
Tidak terasa ulangan kenaikan kelas tinggal menghitung hari, dan rasanya kami tidak ingin itu terjadi, apabila itu terjadi maka tidak lama lagi kami semua akan pisah kelas sesuai ketentuan jurusan masing-masing. Keesokkan harinya ulangan tiba kami merenung di depan lokal kelas masing-masing saling memandang apakah ini benar DTSS akan pisah? Ini semua berasa seperti hanya mimpi saja. Tidak percaya kami akan pisah dipecah-pecahkan. Tapi apalah kami hanya bisa diam saja dan tersenyum walaupun sedikit tak rela.
1 minggu kemudian kami mengadakan perpisahan kelas tapi ini bukan perpisahan untuk yang terakhir kalinya. Pada Hari sabtu 2013-06-15 kami mengadakan acara perpisahan “Terus Melangkah DTSS” acara makan-makan bersama wali kelas dan guru olahraga, di KAMPUNG LAUK dan merayakan ulang tahun dua sahabat DTSS, YUNANI & NURUL. Waktu itu juga aku membantu sahabatku YUNANI untuk menyatakan cintanya kepada ketua kelas kami NITA, meskipun belum berhasil tapi YUNANI terus berusaha mengejar sampai dia mendapatkan cintanya yang masih angan-angan belum terjawab, meskipun keduanya sudah tau perasaan masing-masing tapi masih belum bisa bersatu.
Aku baru menyadari kalau apa yang dialami yang pertama itu walupun pahit tapi pada akhirnya berakhir dengan bahagia. Menyenangkan sekali bisa satu kelas sama kalian anak DTSS X-7 aku enggak bakal lupa sama kalian semua enggak ada kata pisah meskipun kita enggak berada ditempat yang satu lagi yang bisa bercanda dengan puas kini kalian sudah menentukan jurusan yang kalian pilih, dan sebaliknya aku pun juga seperti itu.
Aku akan ingat selalu meskipun hanya 6 bulan kita satu kelas tapi sudah banyak kesan yang aku dapatkan bersama kalian. Dalam 6 bulan sangat banyak kenangan yang indah, saat susah, saat asik bercanda bareng bersama kalian semuanya. Terkadang aku menyesal kenapa enggak dari awal saja, kenapa enggak dari awal aku akrab dengan kalian semua kenapa Cuma setiap tengah-tengahnya saja baru semuanya nyambung, mungkin ini faktor karena kita semua malu untuk berkenalan dan malu menegur satu dengan lainnya.
Jadi pesanku jangan pernah kalian malu lagi untuk apapun dalam keadaaan apapun yang penting positif kecuali itu sesuatu hal yang memalukan yang negatif itu baru jangan dilakukan. Yang ingin aku sampaikan maafkan aku karena aku tidak bisa melupakan kalian semua karena kalian itu yang membuat aku menjadi seperti ini, menjadi orang yang tidak malu dan karena kalian aku bahagia terima kasih kepada teman-teman sahabat-sahabat dan seluruh keluarga besar DTSS X-7.
DTSS itu penuh cerita, penuh makna, penuh kebahagiaan, penuh tawa dan canda, penuh inspiratif, penuh talenta, penuh iman, penuh lelucon penuh-penuh segala-galanya. Dan DTSS itu warna-warni kisahnya dalam belajar, cinta, perlombaan, kecerdasan, kekompakkannya. semuanya sempurna itulah DTSS tidak ada yang bisa menyamai DTSS dengan kelas manapun, karena kami hanya satu dan tak ada yang sesempurna dibandingkan kami semua yang ada di kelas X-7. Kami DTSS kami satu dan hanya satu.
Satu hal dari aku untuk kalian dalam sebuah perjalanan hidup cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan dan ingin membahagiakan dikehidupan kedepan nanti, tapi ada kalanya kita semua mesti belajar, berjuang, berusaha, dengan giat penuh semangat. Rahasia terbesar di dalam hidup ini adalah melewati hari ini, esok dan kedepannya lagi dengan penuh makna.
Dengan cinta hidup akan lebih indah, dengan ilmu hidup akan menjadi mudah, dengan iman hidup akan menjadi terarah dan dengan bersemangat hidup akan lebih bermakna untuk kalian dan aku  kedepan. Aku Cuma mau bilang terima kasih kepada keluarga besar DTSS X-7 dan aku ingin katakan lagi dan lagi bahwa aku sangat cinta kalian semua. Terima kasih karena kalian dari awal sampai sekarang ini kita masih bisa berteman dan ini tidak akan putus sampai kapanpun, DTSS tetap akan selalu ada dimanapun kapanpun dan dalam keadaan apapun DTSS akan selalu bersama untuk selama-lamanya.

Dan inilah akhir ceritaku...