Seulbi POV
Seksual Tension? Jujur aku bingung dengan materi pelajaran mata kuliahku kali ini.
” Apa-apaan Seksual Tension?? Ngeseks aja belum?!!” aku menggerutu sendiri.
” Seksual Tension akan menjadi bahan refrensi mata kuliah kalian kali ini, jadi aku harap kalian dapat merefrensi pelajaran ini dengan baik. Araseo?!” suara Guru Kim yang bekoar-koar didepan kelas aku abaikan. Lah, melakukan seks saja tidak pernah bagaimana mau mengerti, yang namanya SEKSUAL TENSION dan sejenisnya itu??! Punya namjachingu aja nggak toh, masih single sejati aku ini.
KRING.. KRING.. KRING..
Bel tanda mata pelajaran telah usai berbunyi, aku yang dari tadi sibuk baca komik ” seludupan ” selama pelajaran Guru Kim tadi langsung ngebut-ngebut membereskan buku pelajaranku dan langsung berlari cabut dari kelas.
Aku mengeluarkan IPhod-ku dari dalam tas, lalu memasang headphone-nya di telingaku. Intinya sepanjang perjalanan pulang nanti aku akan mendengarkan lagu dari IPhod-ku ini.
Mr. Simple punyanya Super Junior adalah track favoritku saat ini, jadi aku memutarnya di IPhod.
Aku berjalan sambil bersandung pura-pura tidak care sama orang disekitarku dan fokus dengan jalan menuju keluar kampus. Sampai akhirnya, samar-samar aku mendengar suara seorang namja memanggil namaku.
” Seulbi.. Seulbi… Seulbi-ah!!!” tampaknya suara itu cukup aku kenal.
” Hey!! Ya!!!” tiba-tiba si pemilik suara tadi menepuk punggungku dari belakang.
Dan refleks aku langsung menghentikan kegiatan mendengarkan lagu untuk memperhatikan sosok tersebut.
” Pantas tidak menyahut saat aku panggil namamu tadi, rupanya ada cantolan ditelinga.” sindir sosok namja tersebut yang wajahnya sudah tidak asing bagiku.
” Ya! Mianhae, Lee Dong Hae. Aku kan tidak tau…” jawabku dengan tampang innocent yang khas.
” Haha.. Tidak tau, atau PURA-PURA tidak tau??” Donghae mulai menggodaku seperti biasa.
” Hehe, sepertinya pura-pura…” ucapku ngasal lalu lari ngebut keluar kampus sebelum Donghae mencetok kepalaku pakai buku-buku yang dibawanya dari perpustakaan itu, maklum Donghae itu Si Jenius Kutu Buku.
Baiklah, akan aku ceritakan hubunganku dengan Donghae.
Aku dan Donghae sudah bersahabat sejak umur kami 5 tahun. Itu karena rumah kami 1 komplek dan berseberangan pula, lalu appa dan umma kami juga saling mengenal.
Kami juga satu TK, satu SD, satu SMP, satu SMA, dan sekarang satu Universitas.
Banyak yang kira aku dan Donghae pacaran karena kedekatan kami yang ” Luar Biasa ” istimewa.
Kedekatan kami yang luar biasa itu adalah, aku dan Donghae waktu TK pernah mandi dalam 1 bath-up yang sama. Itu karena umma kami asyik bergosip tentang artis Korea yang muda dan ganteng pada waktu itu, maklum umma kadang bosen sama muka appa yang mulai keriputan.
Karena mereka menghabiskan waktu hanya untuk bergosip dan bergosip saja, aku dan Donghae jadi terlantar, kami main sendirian berduaan sampai baju kami kotor sekali dan setelah itu kami disuruh mandi berdua lagi sendirian tanpa mereka di dalem bath-up penuh busa. Dan kalian tau apa yang kami lakukan saat kami sama-sama naked di dalem bath-up??
Kami melakukan perang busa atau mengumpulkan busa sebanyak mungkin untuk dilemparkan ke lawan masing-masing.
Mandi berdua menjadi kebiasaan kami sampai kami kelas 2 SD, dan kami tetap mandi dalam posisi telanjang bulat waktu itu. Mengingat junior cowok udah mulai berkembang dan payudara cewek sudah mulai membesar pada usia itu, tapi kami tidak peduli dan tetap mandi berdua.
Masuk kelas 3 SD, aku dan Donghae dilarang umma mandi bareng karena usia segitu, body kita lagi dalam masa pubertas jadi dilarang keras telanjang-telanjangan berduan, apalagi di dalam kamar mandi, di dalam bath-up penuh busa lagi.
Tapi walaupun udah nggak mandi bareng lagi, kami tetap melakukan kedekatan luar biasa istimewa. Mulai dari kelas 3 SD sampai 3 SMP, kami sering banget yang namanya tidur bareng.
Awalnya bermula, waktu Donghae mampir ke rumahku buat tanya PR Matematika siang-siang sekitar jam 2, sesudah pulang sekolah gitu.
Kebetulan waktu kelas 3 SD itu kami sekelas, jadi pelajaran kami sama dan kebetulan hari itu kami dapat PR Matematika dari guru kami. Dan di sekolah, sebelum pulang kami berdua memutuskan untuk buat PR bareng.
Dan Donghae langsung ngacir ke rumah aku buat bikin PR Matematika setelah makan siang. Untung rumah kami berseberangan.
Setelah Donghae datang, aku memutuskan mengajaka Donghae membuat PR Matematika di kamarku, dan umma mengizinkannya.
Umma udah benar-benar percaya, bahwa aku dan Donghae yang masih polos nggak mungkin melakukan hal yang aneh-aneh.
Aku dan Donghae pada kenyataannya nggak melakukan hal yang aneh-aneh kok, kami benar-benar belajar dan buat PR Matematika bareng.
Setelah selesai mengerjakan PR, kami berdua jadi ngantuk dan tanpa sadar kami yang buat PR nya diatas tempat tidurku langsung ketiduran berdua. Sampai akhirnya, ummaku masuk ke kamar dan membangunkan kami yang lagi tidur dalam posisi berpelukan berdua.
Dan semenjak itu aku dan Donghae mempunyai kebiasaan tidur siang bareng. Setiap pulang sekolah, sesudah makan siang kalau aku dan Donghae kalau lagi nggak ada kegiatan lain pasti akan melakukan rutinitas yang namanya tidur siang bareng.
Kegiatan ini terus berlanjut sampai kami kelas 3 SMP.
Donghae bahkan pernah menginap semalaman dirumahku waktu ujian kelas 6 SD dan kelas 3 SMP. Kami awalnya juga belajar bareng dan karena udah merasa ngantuk, kami nggak sadar dan akhirnya malah ketiduran bareng sampai besok pagi. Untung ummanya Donghae dan ummaku mengizinkan kami tidur bareng.
Menjelang masuk kelas 1 SMA, kebiasaan tidur bareng mulai kami tinggalkan mengingat kami sudah beranjak remaja. Dan yang pasti ummanya Donghae maupun ummaku pasti nggak akan mengizinkannya lagi.
Saat SMA sampai kuliah saat ini, aku dan Donghae sudah jarang melakukan aktivitas luar biasa istimewa seperti dulu, mandi bareng dan tidur bareng. Kami lebih fokus dengan rutinitas pribadi kami. Tapi, kami tetap melakukan hal-hal istimewa walaupun tidak luar biasa seperti dulu. Seperti pergi nonton bareng, main ke pasar malam bersama, dan banyak lagi.
Namun aktivitas itu sempat terhenti, ketika Donghae punya pacar. Waktu itu aku dan Donghae kelas 2 SMA menjelang kelas 3 SMA. Aku tidak masalah dia mau punya pacar atau tidak, karena aku tidak cemburu sama sekali. Tapi, aku nyaris membuat pacarnya yang akhirnya menjadi mantan pacarnya itu masuk rumah sakit akibat terkena hantamanku.
Ingat! Bukan karena cemburu, tapi karena yeoja yang jadi pacarnya itu hanya memanfaatkan Donghae, dan menjadikan Donghae pelariannya ketika kekasihnya terdahulu pergi ke luar negeri meninggalkannya. Saat kekasihnya pulang ke Seoul, yeoja itu berbohong kepada Donghae akan pergi dalam waktu beberapa minggu untuk alasan belajar privat. Padahal dia sedang berciuman mesra bahkan melakukan hal yang diluar batas normal dengan kekasihnya itu.
Hal itu Donghae ketahui ketika dia datang ke apartemen yeoja itu untuk mengajaknya kecan, bukan mendapatkan kencan tapi malah melihat yeojanya itu sedang ” bermain ria ” dengan kekasihnya.
Setelah itu Donghae tidak mau pacaran dan menjomblo sampai akhirnya kami kelas 3 SMA lalu tamat dan masuk kuliah di Universitas yang sama. Kami pun kembali melakukan aktivitas bersama yang tertunda saat Donghae punya pacar, dan itu berlanjut sampai saat ini.
Donghae POV
Aku berlari keluar kampus untuk mengerjar Seulbi, namun sosoknya sudah menghilang dengan cepat. Lalu, aku coba mencarinya dihalaman samping kampus, dan benar saja dia ada disana. Dan tampaknya dia sedang melamun.
” SEULBI!!!!!” aku memanggil nama yeoja yang sudah menjadi sahabatku sejak kecil hingga sekarang, menyadarkannya dari lamunannya.
” Hah? Waeyo?!” jawabnya sedikit kaget, dan wajahnya berubah cengo melihatku tiba-tiba sudah ada dihadapannya.
” Kenapa kau lari tadi?” tanyaku.
” Takut nanti kau pukul kepalaku dengan buku-buku itu.” Seulbi menunjuk tumpukan buku ditanganku.
” Hahahaha… Kita sudah anak kuliah semester 3, jadi tidak mungkin akan melakukan hal yang 2 semester lalu aku selalu lakukan kalau kau sedang bengong seperti tadi.” aku mengajaknya bercanda.
” Hahaha.. Kau bisa saja. Hey, kau mengerti tidak tugas di kelas kita tadi?? Seksual Tension?” tanya Seulbi.
” Lumayan. Yang aku tau Seksual Tension adalah tanda-tanda kita sedang mengalamai yang namanya nafsu seksual dan ingin melakukan sentuhan dibagian seks kita, atau melakukan seks. Itu yang aku tau.” jawabku menjelaskan dengan sabar ke Seulbi.
” Oh… Ah, Donghae… Sepertinya kau tau banyak yah??” Seulbi mengeluarkan wajah evil-smirknya.
” Ani.. Tidak juga..” jawabku.
” Bagaimana kalau malam ini kau datang ke rumahku dan kita kerja bareng?? Ayo! Ayo yah, Donghae?” Seulbi memasang tampang aegyonya yang khas untuk meluluhkan hati orang lain, jujur saja termasuk aku dapat luluh dengan tatapannya itu.
” Ne, gwenchana. Nanti malam yah?? Nanti habis makan malam aku datang ke rumahmu.” jawabku tersenyum meyakinkannya.
” Ne.. Ne.. Kalau begitu kita pulang sekarang.” tanpa aba-aba, Seulbi menarik kerah kemeja yang aku pakai kuliah dalam rangka mengajaku pulang.
Kami pun berjalan pulang bersama ke rumah.
Author POV
Sudah hampir setengah 8, Donghae cepat-cepat menyelesaikan makannya. Dan langsung mengambil buku tentang seks dan membbwa laptopnya untuk dibawa ke rumah Seulbi. Sebelum pergi Donghae minta izin kepada ummanya dan langsung kabur ke rumah yang ada diseberang rumahnya. Rumah Park Seul Bi.
Sesuatu yang tampak menonjol dan kelihatannya lumayan besar. Namun sebelum Donghae sadar, Seulbi cepat-cepat mengalihkan pandangannya.
Sedangkan Donghae, dia diam-diam menatap ke daerah diatas perut rata Seulbi. Tampak 2 buah gundukan yang tidak terlalu montok tapi cukup menggairahkan untuk disentuh.
Donghae menatap terus ke arah dada Seulbi, dan Seulbi menyadarinya.
” Ya! Donghae! Apa yang kau lihat??!” bentakan Seulbi mengagetkan Donghae, yang langsung melepaskan tatapannya dari dada Seulbi.
” A.. A.. Aniyo. Hanya melihat saja tidak boleh??” jawab Donghae gugup.
” Lihat apa?!!” bentak Seulbi, lalu berjalan mendekati Donghae. Donghae pun memundurkan langkahnya.
” Ehm.. Ehm.. Wajahmu.. Mungkin…” Donghae terbata, sambil tetap berjalan mundur.
” Ada apa dengan wajahku??” tanya Seulbi dengan nada sedikit menggoda, dan terus memajukan langkahnya sampai akhirnya Donghae tidak bisa mundur lagi karena ada tempat tidur Seulbi.
” Ehm… Ti.. Tidak ada apa-apa sih.. Sebenarnya yang aku lihat bukan wajahmu tapi…..” Donghae menghentikan ucapannya.
” Tapi? Tapi apa??” tanya Seulbi.
” Ini..” Donghae menunjuk ragu-ragu 2 gundukan milik Seulbi yang kini berada tepat dihadapannya.
” Ah? Are you horny because video seksual tension??” tanya Seulbi, dengan nada aegyo.
” Ye… Yeah.. And I want to do it tonight. With…….. YOU!”
Setelah mengatakan itu, Donghae langsung menyambar bibir Seulbi dan menciumnya dengan ganas. Diemut-emut bibir Seulbi oleh bibirnya Donghae.
” Uhm.. Uhm.. Uhm..”
Terdengar desahan dari mulut Seulbi. Namun Donghae tidak peduli dan terus mengemut bibir Seulbi.
Diemut-diemut kuat bibir Seulbi, lalu lidah Donghae mulai menjilat-jilat bagian luar bibir Seulbi. Seulbi tidak bereaksi membalas ciuman Donghae, namun Seulbi menikmati ciuman tersebut.
Setelah menjilat bibir Seulbi, Donghae menggigit bibir bawah Seulbi dan bibir atas Seulbi membut Seulbi kesakitan dan langsung membuka bibirnya. Tanpa ragu, Donghae memasukan lidahnya ke dalam mulut Seulbi.
Donghae POV
Kini lidahku tengah beradu dengan lidahnya Seulbi. Sunggup aku belum pernah melakukan ciuman sehebat ini termasuk dengan mantanku dulu.
Lidahku kini sedang menyodok-nyodok mulutnya, dan dapat aku rasakan lidah Seulbi yang membalas perang lidahku.
Kamu terus beradu lidah di dalam mulut Seulbi, dan terkadang kami bertukar saliva.
Setelah puas memainkan bibirnya, aku berani menurunkan ciumanku ke bagian lehernya. Ku gigit lehernya yang jenjang dan panjang itu. Ku hisap setiap inci kulitnya sampai meninggalkan bercak merah-kecokelatan.
” Ah… Uhm.. Donghae.. Ah..”
Dapat aku dengar desahan Seulbi, namun aku abaikan dan tetap aku cium leher jenjangnya itu.
Puas bermain di lehernya, aku menghentikan sejenak aktivitasku.
Aku putar balikan posisiku yang berdiri di dekat kasur, menjadi Seulbi yang kini berdiri di dekat kasur. Lalu, aku dorong tubuh Seulbi sampai dia jatuh terlentang diatas tempat tidurnya sendiri.
” Awas! Kalau kau bermain kasar denganku seperti di video tadi.” tiba-tiba Seulbi mengancamku.
Dan aku menatapnya penuh horny, ” Aku menolak. Bagaimana?” jawabku.
Lalu aku terjang tubuh Seulbi. Gaya pertama yang aku lakukan adalah Man On Top. Seperti yang ada divideo tadi. Namun sebelum aku maupun Seulbi membuka baju, Seulbi langsung bergerak seakan menahanku.
” Ya! Lee Dong Hae? Kau serius ingin melakukan ini denganku??” tanya Seulbi, yang membuatku terhenyak.
” Ne. Waeyo?” ucapku.
” Aku rasa hubungan seks yang akan kita lakukan ini bukan atas dasar cinta. Tapi atas dasar nafsu. Benar begitu?? Gairah ini kita dapat setelah menonton video tadi kan??” tanya Seulbi, yang membuatku terdiam sejenak.
” Ne. Kau benar. Nafsu adalah dasarnya. Tapi….” aku menghentikan ucapanku.
Baiklah, sebelum melangkah lebih jauh. Aku ingin jujur. Aku sebenarnya sudah lama menyukai Seulbi, lama sekali sejak kita masih kecil. Dan sekarang aku tidak menyukainya, melainkan mencintainya. Sangat mencintainya.
Aku melakukan seks ini bukan hanya atas dasar nafsu. Tapi, karena aku ingin memiliki Seulbi seutuhnya. Seutuhnya, sebelum ada pria lain diluar sana yang tidur dengannya.
” Kenapa kau diam?? Donghae.” ucapan Seulbi membuyarkan lamunanku.
” Aniyo.” jawabku singkat. Lalu tanpa ada perkataan lebih lanjut, aku langsung menggerakan kedua tanganku membuka kaos rumah milik Seulbi. Dan Seulbi membiarkan aku membukanya tanpa melakukan perlawanan.
Entah apa yang ada dipikiran Seulbi. Tapi dia tidak menolak apapun yang aku lakukan dengannya saat ini.
Atau kah dia juga suka denganku??
Seulbi POV
Diam. Donghae tidak mengatakan apa-apa atas penyataanku tadi selain ” Aniyo.” apa maksudnya?
Dan saat ini tangannya tengah membuka kaos rumah yang aku pakai dengan sabar, dan aku dengan bodohnya membiarkan dia membukanya tanpa menunjukan perlawanan.
Entah apa yang merasuki malam ini? Ada sesuatu di dalam hatiku yang menyuruhku melakukan ini dengannya. Sekalipun otakku yang waras menolaknya mentah-mentah, namun tidak untuk hatiku saat ini. Entah tapi aku rasa aku suka padanya.
” Kau tidak marah aku melakukan ini denganmu??” Donghae membuka pertanyaan.
” Entah. Tapi, malam ini aku benar-benar ingin melakukannya. Lagian umur kita sudah 24 tahun. Tidak masalah melakukan yang seperti ini. Kalau hanya sesekali tidak masalah kan??”
” Memang kau pernah melakukannya?” tanya Donghae ragu-ragu.
” Aniyo. Ini yang pertama. Denganmu.” jawabku singkat.
” Hah? Ini juga yang pertama untukku.” ucap Donghae.
” Mwo??” tanyaku, namun Donghae tidak menjawab dan mulai melanjutkan aktivitasnya yang tertunda tadi.
Sejujurnya, Seulbi kau bodoh! Itu lah yang dikatakan akal sehatku kepada tubuhku yang tidak berdaya ini.
” Aku akan bertanggung jawab kalau ada sesuatu yang terjadi denganmu.” jawab Donghae. Dan aku menatapnya dengan senyuman datar.
Setelah membuka kaosku, Donghae menatap tubuh atasku yang setengah telanjang. Dilihatnya buah dadaku yang ukurannya sedang itu masih tertutup bra.
” Lumayan.” ucap Donghae, dan langsung meremasnya pelan-pelan.
” Uh.. Uh.. Ah.. Err.. Donghae.. Ah.. Ah..” aku mendesah, ketika kedua tangan Donghae meremas kedua buah dadaku.
” Belum apa-apa sudah meracau.” Donghae menggodaku. Dan aku langsung menatapnya sinis.
Tanpa basa-basi, aku meraih pangkal kemeja Donghae dan menariknya dari atas kebawah sampi semua kancing kemejanya lepas.
” Wow? Kau ganas juga?” ucap Donghae.
” Hah! Kau duluan yang mulai.” bentakku tidak mau kalah.
Saat ini posisi Donghae ada diatasku. Ingat! Man On Top.
Author POV
Setelah kemeja yang Donghae pakai terbuka, tangan Seulbi langsung meraba-raba dada bidang Donghae, lalu meremas bagian payudaranya.
” Auh! Astaga! Tidak mau kalah rupanya.” desah Donghae. Dan Seulbi hanya tertawa.
Donghae pun menggerakan tangannya ke belakang punggung Seulbi, dan langsung membuka pengait branya. Kini tubuh atas Seulbi sudah topless.
Donghae kembali meremas-remas payudara Seulbi, dan Seulbi makin memperkuat cengkramannya di payudara Donghae. Yah, walaupun payudara cowok nggak semontok payudara cewek. Tapi menurut Seulbi lumayan kalau dicengkram dan dicubit-cubit *ngerti nggak maksud author readers??*
Donghae mulai mencoba mendekati mulutnya ke payudara Seulbi dan melepaskan kedua tangan Seulbi yang mencengkram payudaranya tadi.
Donghae pun mencium payudara Seulbi, menjilat daerah disekita payudaranya.
” Oh.. Oh.. Geli..” desah Seulbi.
Donghae makin bergairah mendengar desahannya.
Donghae pun mulai menghisap-hisap dan menggigit kecil payudara Seulbi, yang membuat Seulbi mengerang.
Setelah itu Donghae pun menuntun lidahnya untuk menjilat-jilat putingnya Seulbi.
” Oh.. Oh.. Donghae-ah!” desahan keluar dari mulut Seulbi.
Donghae pun mulai menjilat, lalu mengigit pelan puting Seulbi yang mulai mengeras itu. Secara bergantian, kiri dan kanan. Donghae hisap, emut, kenyot(?) puting dan payudara Seulbi.
Tiba-tiba Seulbi yang berada dibawah Donghae langsung menerjang Donghae dan kini posisi Woman On Top yang akan mereka lakukan.
” Aku tidak mau hanya pasrah dan diam saat kau perlakukan begitu.” bentak Seulbi, lalu mencium ganas bibir Donghae.
Bibir mereka saling beradu, dan saling lumat. Lalu, lidah mereka masuk dan saling melakukan perang. Tidak lupa mereka bertukaran saliva. Setelah itu ciuman Seulbi turun ke lehernya Donghae dan mulai Seulbi gigit dan Seulbi jilat-jilat setiap tapak dileher Donghae, sampai meninggalkan begitu banyak jejak kissmark.
Seulbi menurunkan ciumannya ke dada bidang Donghae. Diciumnya, dan digigit kecil dada bidang milik Donghae. Lalu, dikulumnya sercara bergantian puting dada Donghae. Sampai mejadi kemerah-merahan.
” Argh.. Ah.. Ough!” desah Donghae.
Donghae pun kembali menerjang tubuh Seulbi. Kembali ke posisi Man On Top. Lalu tangan Donghae langsung bergerak ke bawah, membuka celana pendek yang dipakai Seulbi dan dapat Donghae lihat CD Seulbi yang sudah benar-benar basah.
Ditariknya CD basah Seulbi.
” Wow?? Punyamu tidak selebat cewek dividio tadi.” ucap Donghae yang langsung meraba-raba bulu vagina Seulbi.
” Memang punyamu lebat??” tanya Seulbi.
” Hahaha.. Rahasia, lihat saja nanti.” ucap Donghae lalu secara diam-diam memasukan jari tengahnya ke dalam vagina Seulbi.
” Argh… Pelan-pelan. Sakit tau!!” bentak Seulbi. Namun tidak diguaris Donghae.
Setelah seluruh jari tengahnya masuk. Donghae mendiamkannya sejenak.
” Play it with hard, baby.” bisik Donghae.
” What?!” tanya Seulbi. Namun tiba-tiba Seulbi merasa ada sesuatu yang padat bergerak divaginanya. Donghae sedang menggerak-gerakan jari tengahnya di dalam vagina Seulbi.
” Oh.. Ah.. Uhm… Ah.. Ah.. Oh.. Hae..” desah Seulbi.
Donghae menggerakan jari tengahnya maju dan mundur, lalu menekan-nekan titik G Spot yang ada didalam vaginanya itu. *author nggak tau apa itu titik G Spot. Tapi kata temen author itu titik rangsang perempuan. Mohon readers yang tau jelaskan ke author yah??*
Seulbi pun bergelinjang. Donghae mengeluarkan jari tengahnya yang penuh dengan lendir milik Seulbi.
” Sudah keluar untuk yang pertama rupanya.” goda Donghae. Dan Seulbi hanya menatap Donghae penuh makna.
” Kenapa menatapku begitu??” tanya Donghae.
” Aniyo.” jawab Seulbi.
Donghae pun menjilat jari tengahnya yang penuh dengan lendir Seulbi sampai bersih tak bersisa.
Lalu, Donghae bergerak mendekatkan mulutnya ke vagina Seulbi. Donghae menyingkirkan rambut vagina Seulbi, lalu menjilat-jilat dibagian luarnya. Selanjutnya dibukanya lobang vagina Seulbi, lalu dimasukan lidahnya ke dalam vagina Seulbi.
Donghae pun menjilat-jilat, lalu menyodok-nyodokan lidahnya didalam vagina Seulbi.
” Hemh.. Ehm.. Ah.. Ehm.. Oh.. Oh..” desah Seulbi. Donghae mengeluarkan lidahnya dan bergerak menekan-nekan klitorisnya Seulbi. Seulbi kembali bergelinjang. ” Aku mau keluar.” ucap Seulbi.
CROT! Semua cairan Seulbi keluar menyembur dari vagina Seulbi, dan langsung dijilat habis oleh Donghae.
Donghae bangkit dari posisinya dan tanpa Seulbi sadari, Donghae langsung memasukan ketiga jarinya sekaligus ke dalam vagina Seulbi. Dan membuat Seulbi berteriak sesaat dan langsung meremas seprei tempat tidurnya.
Donghae pun mulai mengaduk-aduk dan mengoyak-ngoyakan(?) vagina Seulbi. Membuat Seulbi mendesah tertahan. Terkadang Donghae mengeluarkan jarinya dengan nakal menekan-nekan dan mencubit-cubit klitorisnya Seulbi.
” Argh… Hentikan!!” teriak Seulbi, dan Donghae langsung menghentikan gerakannya lalu mengeluarkan ketiga jarinya dari dalam vagina Seulbi.
Seulbi bangkit dari posisi tidurnya dan langsung menerjang tubuh Donghae. Kembali Woman On Top.
Seulbi langsung menarik kasar celana jeans yang dipakai Donghae sampai lepas dari tubuh pemiliknya, lalu ditariknya lepas boxer Donghae dan terakhir CD nya Donghae.
Setelah CD nya lepas, Seulbi menatap penuh kaget melihat sebuah benda tegak, layaknya tiang yang gagah siap tempur berdiri dihadapannya.
” Berapa panjang dan diameternya??” tanya Seulbi polos.
” 15 cm dan 3 cm. Begitu kira-kiranya.” jawab Donghae.
Seulbi hanya mengangguk-angguk lalu tanpa basa-basi dimasukannya junior Donghae yang cukup besar itu ke dalam mulutnya. Dikulum-dikulum dan dijilat-jilat pangkal sensitifnya membuat Donghae meracau ” Faster.. Faster..”.
Seulbi pun memaju-mundurkan junior Donghae didalam mulutnya dan tidak lama kemudian mulut Seulbi menjadi sesak dan penuh.
CROT! Sperma Donghae keluar dan langsung memenuhi mulut Seulbi. Seulbi melepaskan junior Donghae dari mulutnya dan langsung menyemburkan sperma Donghae.
” Uwek.. Jijik.” ucap Seulbi.
” Karena ulahmu, juniorku tidak bisa tidur. Sekarang kau harus membayarnya.” Donghae bangkit, dan langsung menerjang Seulbi. Kembali ke Man On Top.
” Hah? Ulahku?!” tanya Seulbi.
” Ne. Ulahmu!!” Donghae pun menuntun pelan-pelan juniornya untuk masuk ke vagina Seulbi. Pangkal junior Donghae berhasil menyentuh bagian luar vagina Seulbi. Lalu dengan perlahan Donghae semakin memperdalam juniornya divagina Seulbi dan tidak lama kemudian, batang junior Donghae sudah seutuhnya masuk ke dalam vagina Seulbi. Dan Donghae dapat merasakan menembus sesuatu seperti sebuah selaput yaitu, selaput virginnya Seulbi.
” Kita lakukan yang 3 in 1″ ucap Donghae, belum sempat Seulbi menjawab, mulutnya sudah dibekap oleh bibirnya Donghae. Mereka kembali berciuman panas dan kedua tangan Donghae begerak meremas-remas 2 gundukan Seulbi. Sedangkan Seulbi sibuk memilin-milin dan mencubit-cubit putingnya Donghae.
Saat itu, Donghae mulai bergerak memaju-mundurkan pinggulnya. Setelah berhasil menembus selaputnya Seulbi. Membiarkan juniornya yang besar itu bebas bergerak dan menguasai vagina Seulbi didalam sana. Karena tidak mau kalah, Seulbi juga menggerakan pinggulnya lawan arah dengan pinggulnya Donghae. Walaupun sakit karena ini baru pertama kalinya, Seulbi menahannya dan tetap melakukannya.
” Oh.. Ah.. Uhm.. Ah.. Ah.. Oh.. Ah.. Argh…” terdengar suara desahan dari keduanya. Saat mereka mengambil nafas sesudah berciuman.
Mereka terus-menerus melakukannya sampai Seulbi merasa vaginanya berkedut dan Donghae merasa juniornya makin membesar.
Seulbi melepaskan ciumannya tadi dengan Donghae dan berteriak, ” AKU INGIN KELUAR!!!”
” AKU JUGA!!!” ucap Donghae.
BLUR! Di dalam rahim Seulbi semua cairan cinta Donghae dan Seulbi bercampur menjadi satu.
Donghae melepaskan juniornya dari vagina Seulbi dan ambruk disebelah Seulbi.
” Seulbi.” panggil Donghae.
” Mwo?” tanya Seulbi.
” Gomawo.” ucap Donghae.
” Ne. Cheonma.” jawab Seulbi.
” Saranghae.” ucap Donghae, lalu membalikan badannya menatap Seulbi.
” Jadilah milikku selamanya.” pinta Donghae.
” Heh? Kau yakin?” tanya Seulbi.
” Ne. Sudah hampir 20 tahun aku memendam perasaan ini. Dan malam ini aku nyatakan padamu.” jelas Donghae.
” Kenapa kau pacaran dengan mantanmu itu??” tanya Seulbi.
” Iseng, atau coba-coba.” jawab Donghae.
” Ne. Aku mau jadi milikmu. Tapi, awas kalau kau iseng-iseng! Aku bunuh kau!!” ancam Seulbi.
” 20 tahun?” jawab Donghae. Lalu mencium bibir Seulbi.
-THE END-
Seksual Tension? Jujur aku bingung dengan materi pelajaran mata kuliahku kali ini.
” Apa-apaan Seksual Tension?? Ngeseks aja belum?!!” aku menggerutu sendiri.
” Seksual Tension akan menjadi bahan refrensi mata kuliah kalian kali ini, jadi aku harap kalian dapat merefrensi pelajaran ini dengan baik. Araseo?!” suara Guru Kim yang bekoar-koar didepan kelas aku abaikan. Lah, melakukan seks saja tidak pernah bagaimana mau mengerti, yang namanya SEKSUAL TENSION dan sejenisnya itu??! Punya namjachingu aja nggak toh, masih single sejati aku ini.
KRING.. KRING.. KRING..
Bel tanda mata pelajaran telah usai berbunyi, aku yang dari tadi sibuk baca komik ” seludupan ” selama pelajaran Guru Kim tadi langsung ngebut-ngebut membereskan buku pelajaranku dan langsung berlari cabut dari kelas.
Aku mengeluarkan IPhod-ku dari dalam tas, lalu memasang headphone-nya di telingaku. Intinya sepanjang perjalanan pulang nanti aku akan mendengarkan lagu dari IPhod-ku ini.
Mr. Simple punyanya Super Junior adalah track favoritku saat ini, jadi aku memutarnya di IPhod.
Aku berjalan sambil bersandung pura-pura tidak care sama orang disekitarku dan fokus dengan jalan menuju keluar kampus. Sampai akhirnya, samar-samar aku mendengar suara seorang namja memanggil namaku.
” Seulbi.. Seulbi… Seulbi-ah!!!” tampaknya suara itu cukup aku kenal.
” Hey!! Ya!!!” tiba-tiba si pemilik suara tadi menepuk punggungku dari belakang.
Dan refleks aku langsung menghentikan kegiatan mendengarkan lagu untuk memperhatikan sosok tersebut.
” Pantas tidak menyahut saat aku panggil namamu tadi, rupanya ada cantolan ditelinga.” sindir sosok namja tersebut yang wajahnya sudah tidak asing bagiku.
” Ya! Mianhae, Lee Dong Hae. Aku kan tidak tau…” jawabku dengan tampang innocent yang khas.
” Haha.. Tidak tau, atau PURA-PURA tidak tau??” Donghae mulai menggodaku seperti biasa.
” Hehe, sepertinya pura-pura…” ucapku ngasal lalu lari ngebut keluar kampus sebelum Donghae mencetok kepalaku pakai buku-buku yang dibawanya dari perpustakaan itu, maklum Donghae itu Si Jenius Kutu Buku.
Baiklah, akan aku ceritakan hubunganku dengan Donghae.
Aku dan Donghae sudah bersahabat sejak umur kami 5 tahun. Itu karena rumah kami 1 komplek dan berseberangan pula, lalu appa dan umma kami juga saling mengenal.
Kami juga satu TK, satu SD, satu SMP, satu SMA, dan sekarang satu Universitas.
Banyak yang kira aku dan Donghae pacaran karena kedekatan kami yang ” Luar Biasa ” istimewa.
Kedekatan kami yang luar biasa itu adalah, aku dan Donghae waktu TK pernah mandi dalam 1 bath-up yang sama. Itu karena umma kami asyik bergosip tentang artis Korea yang muda dan ganteng pada waktu itu, maklum umma kadang bosen sama muka appa yang mulai keriputan.
Karena mereka menghabiskan waktu hanya untuk bergosip dan bergosip saja, aku dan Donghae jadi terlantar, kami main sendirian berduaan sampai baju kami kotor sekali dan setelah itu kami disuruh mandi berdua lagi sendirian tanpa mereka di dalem bath-up penuh busa. Dan kalian tau apa yang kami lakukan saat kami sama-sama naked di dalem bath-up??
Kami melakukan perang busa atau mengumpulkan busa sebanyak mungkin untuk dilemparkan ke lawan masing-masing.
Mandi berdua menjadi kebiasaan kami sampai kami kelas 2 SD, dan kami tetap mandi dalam posisi telanjang bulat waktu itu. Mengingat junior cowok udah mulai berkembang dan payudara cewek sudah mulai membesar pada usia itu, tapi kami tidak peduli dan tetap mandi berdua.
Masuk kelas 3 SD, aku dan Donghae dilarang umma mandi bareng karena usia segitu, body kita lagi dalam masa pubertas jadi dilarang keras telanjang-telanjangan berduan, apalagi di dalam kamar mandi, di dalam bath-up penuh busa lagi.
Tapi walaupun udah nggak mandi bareng lagi, kami tetap melakukan kedekatan luar biasa istimewa. Mulai dari kelas 3 SD sampai 3 SMP, kami sering banget yang namanya tidur bareng.
Awalnya bermula, waktu Donghae mampir ke rumahku buat tanya PR Matematika siang-siang sekitar jam 2, sesudah pulang sekolah gitu.
Kebetulan waktu kelas 3 SD itu kami sekelas, jadi pelajaran kami sama dan kebetulan hari itu kami dapat PR Matematika dari guru kami. Dan di sekolah, sebelum pulang kami berdua memutuskan untuk buat PR bareng.
Dan Donghae langsung ngacir ke rumah aku buat bikin PR Matematika setelah makan siang. Untung rumah kami berseberangan.
Setelah Donghae datang, aku memutuskan mengajaka Donghae membuat PR Matematika di kamarku, dan umma mengizinkannya.
Umma udah benar-benar percaya, bahwa aku dan Donghae yang masih polos nggak mungkin melakukan hal yang aneh-aneh.
Aku dan Donghae pada kenyataannya nggak melakukan hal yang aneh-aneh kok, kami benar-benar belajar dan buat PR Matematika bareng.
Setelah selesai mengerjakan PR, kami berdua jadi ngantuk dan tanpa sadar kami yang buat PR nya diatas tempat tidurku langsung ketiduran berdua. Sampai akhirnya, ummaku masuk ke kamar dan membangunkan kami yang lagi tidur dalam posisi berpelukan berdua.
Dan semenjak itu aku dan Donghae mempunyai kebiasaan tidur siang bareng. Setiap pulang sekolah, sesudah makan siang kalau aku dan Donghae kalau lagi nggak ada kegiatan lain pasti akan melakukan rutinitas yang namanya tidur siang bareng.
Kegiatan ini terus berlanjut sampai kami kelas 3 SMP.
Donghae bahkan pernah menginap semalaman dirumahku waktu ujian kelas 6 SD dan kelas 3 SMP. Kami awalnya juga belajar bareng dan karena udah merasa ngantuk, kami nggak sadar dan akhirnya malah ketiduran bareng sampai besok pagi. Untung ummanya Donghae dan ummaku mengizinkan kami tidur bareng.
Menjelang masuk kelas 1 SMA, kebiasaan tidur bareng mulai kami tinggalkan mengingat kami sudah beranjak remaja. Dan yang pasti ummanya Donghae maupun ummaku pasti nggak akan mengizinkannya lagi.
Saat SMA sampai kuliah saat ini, aku dan Donghae sudah jarang melakukan aktivitas luar biasa istimewa seperti dulu, mandi bareng dan tidur bareng. Kami lebih fokus dengan rutinitas pribadi kami. Tapi, kami tetap melakukan hal-hal istimewa walaupun tidak luar biasa seperti dulu. Seperti pergi nonton bareng, main ke pasar malam bersama, dan banyak lagi.
Namun aktivitas itu sempat terhenti, ketika Donghae punya pacar. Waktu itu aku dan Donghae kelas 2 SMA menjelang kelas 3 SMA. Aku tidak masalah dia mau punya pacar atau tidak, karena aku tidak cemburu sama sekali. Tapi, aku nyaris membuat pacarnya yang akhirnya menjadi mantan pacarnya itu masuk rumah sakit akibat terkena hantamanku.
Ingat! Bukan karena cemburu, tapi karena yeoja yang jadi pacarnya itu hanya memanfaatkan Donghae, dan menjadikan Donghae pelariannya ketika kekasihnya terdahulu pergi ke luar negeri meninggalkannya. Saat kekasihnya pulang ke Seoul, yeoja itu berbohong kepada Donghae akan pergi dalam waktu beberapa minggu untuk alasan belajar privat. Padahal dia sedang berciuman mesra bahkan melakukan hal yang diluar batas normal dengan kekasihnya itu.
Hal itu Donghae ketahui ketika dia datang ke apartemen yeoja itu untuk mengajaknya kecan, bukan mendapatkan kencan tapi malah melihat yeojanya itu sedang ” bermain ria ” dengan kekasihnya.
Setelah itu Donghae tidak mau pacaran dan menjomblo sampai akhirnya kami kelas 3 SMA lalu tamat dan masuk kuliah di Universitas yang sama. Kami pun kembali melakukan aktivitas bersama yang tertunda saat Donghae punya pacar, dan itu berlanjut sampai saat ini.
Donghae POV
Aku berlari keluar kampus untuk mengerjar Seulbi, namun sosoknya sudah menghilang dengan cepat. Lalu, aku coba mencarinya dihalaman samping kampus, dan benar saja dia ada disana. Dan tampaknya dia sedang melamun.
” SEULBI!!!!!” aku memanggil nama yeoja yang sudah menjadi sahabatku sejak kecil hingga sekarang, menyadarkannya dari lamunannya.
” Hah? Waeyo?!” jawabnya sedikit kaget, dan wajahnya berubah cengo melihatku tiba-tiba sudah ada dihadapannya.
” Kenapa kau lari tadi?” tanyaku.
” Takut nanti kau pukul kepalaku dengan buku-buku itu.” Seulbi menunjuk tumpukan buku ditanganku.
” Hahahaha… Kita sudah anak kuliah semester 3, jadi tidak mungkin akan melakukan hal yang 2 semester lalu aku selalu lakukan kalau kau sedang bengong seperti tadi.” aku mengajaknya bercanda.
” Hahaha.. Kau bisa saja. Hey, kau mengerti tidak tugas di kelas kita tadi?? Seksual Tension?” tanya Seulbi.
” Lumayan. Yang aku tau Seksual Tension adalah tanda-tanda kita sedang mengalamai yang namanya nafsu seksual dan ingin melakukan sentuhan dibagian seks kita, atau melakukan seks. Itu yang aku tau.” jawabku menjelaskan dengan sabar ke Seulbi.
” Oh… Ah, Donghae… Sepertinya kau tau banyak yah??” Seulbi mengeluarkan wajah evil-smirknya.
” Ani.. Tidak juga..” jawabku.
” Bagaimana kalau malam ini kau datang ke rumahku dan kita kerja bareng?? Ayo! Ayo yah, Donghae?” Seulbi memasang tampang aegyonya yang khas untuk meluluhkan hati orang lain, jujur saja termasuk aku dapat luluh dengan tatapannya itu.
” Ne, gwenchana. Nanti malam yah?? Nanti habis makan malam aku datang ke rumahmu.” jawabku tersenyum meyakinkannya.
” Ne.. Ne.. Kalau begitu kita pulang sekarang.” tanpa aba-aba, Seulbi menarik kerah kemeja yang aku pakai kuliah dalam rangka mengajaku pulang.
Kami pun berjalan pulang bersama ke rumah.
Author POV
Sudah hampir setengah 8, Donghae cepat-cepat menyelesaikan makannya. Dan langsung mengambil buku tentang seks dan membbwa laptopnya untuk dibawa ke rumah Seulbi. Sebelum pergi Donghae minta izin kepada ummanya dan langsung kabur ke rumah yang ada diseberang rumahnya. Rumah Park Seul Bi.
Sesuatu yang tampak menonjol dan kelihatannya lumayan besar. Namun sebelum Donghae sadar, Seulbi cepat-cepat mengalihkan pandangannya.
Sedangkan Donghae, dia diam-diam menatap ke daerah diatas perut rata Seulbi. Tampak 2 buah gundukan yang tidak terlalu montok tapi cukup menggairahkan untuk disentuh.
Donghae menatap terus ke arah dada Seulbi, dan Seulbi menyadarinya.
” Ya! Donghae! Apa yang kau lihat??!” bentakan Seulbi mengagetkan Donghae, yang langsung melepaskan tatapannya dari dada Seulbi.
” A.. A.. Aniyo. Hanya melihat saja tidak boleh??” jawab Donghae gugup.
” Lihat apa?!!” bentak Seulbi, lalu berjalan mendekati Donghae. Donghae pun memundurkan langkahnya.
” Ehm.. Ehm.. Wajahmu.. Mungkin…” Donghae terbata, sambil tetap berjalan mundur.
” Ada apa dengan wajahku??” tanya Seulbi dengan nada sedikit menggoda, dan terus memajukan langkahnya sampai akhirnya Donghae tidak bisa mundur lagi karena ada tempat tidur Seulbi.
” Ehm… Ti.. Tidak ada apa-apa sih.. Sebenarnya yang aku lihat bukan wajahmu tapi…..” Donghae menghentikan ucapannya.
” Tapi? Tapi apa??” tanya Seulbi.
” Ini..” Donghae menunjuk ragu-ragu 2 gundukan milik Seulbi yang kini berada tepat dihadapannya.
” Ah? Are you horny because video seksual tension??” tanya Seulbi, dengan nada aegyo.
” Ye… Yeah.. And I want to do it tonight. With…….. YOU!”
Setelah mengatakan itu, Donghae langsung menyambar bibir Seulbi dan menciumnya dengan ganas. Diemut-emut bibir Seulbi oleh bibirnya Donghae.
” Uhm.. Uhm.. Uhm..”
Terdengar desahan dari mulut Seulbi. Namun Donghae tidak peduli dan terus mengemut bibir Seulbi.
Diemut-diemut kuat bibir Seulbi, lalu lidah Donghae mulai menjilat-jilat bagian luar bibir Seulbi. Seulbi tidak bereaksi membalas ciuman Donghae, namun Seulbi menikmati ciuman tersebut.
Setelah menjilat bibir Seulbi, Donghae menggigit bibir bawah Seulbi dan bibir atas Seulbi membut Seulbi kesakitan dan langsung membuka bibirnya. Tanpa ragu, Donghae memasukan lidahnya ke dalam mulut Seulbi.
Donghae POV
Kini lidahku tengah beradu dengan lidahnya Seulbi. Sunggup aku belum pernah melakukan ciuman sehebat ini termasuk dengan mantanku dulu.
Lidahku kini sedang menyodok-nyodok mulutnya, dan dapat aku rasakan lidah Seulbi yang membalas perang lidahku.
Kamu terus beradu lidah di dalam mulut Seulbi, dan terkadang kami bertukar saliva.
Setelah puas memainkan bibirnya, aku berani menurunkan ciumanku ke bagian lehernya. Ku gigit lehernya yang jenjang dan panjang itu. Ku hisap setiap inci kulitnya sampai meninggalkan bercak merah-kecokelatan.
” Ah… Uhm.. Donghae.. Ah..”
Dapat aku dengar desahan Seulbi, namun aku abaikan dan tetap aku cium leher jenjangnya itu.
Puas bermain di lehernya, aku menghentikan sejenak aktivitasku.
Aku putar balikan posisiku yang berdiri di dekat kasur, menjadi Seulbi yang kini berdiri di dekat kasur. Lalu, aku dorong tubuh Seulbi sampai dia jatuh terlentang diatas tempat tidurnya sendiri.
” Awas! Kalau kau bermain kasar denganku seperti di video tadi.” tiba-tiba Seulbi mengancamku.
Dan aku menatapnya penuh horny, ” Aku menolak. Bagaimana?” jawabku.
Lalu aku terjang tubuh Seulbi. Gaya pertama yang aku lakukan adalah Man On Top. Seperti yang ada divideo tadi. Namun sebelum aku maupun Seulbi membuka baju, Seulbi langsung bergerak seakan menahanku.
” Ya! Lee Dong Hae? Kau serius ingin melakukan ini denganku??” tanya Seulbi, yang membuatku terhenyak.
” Ne. Waeyo?” ucapku.
” Aku rasa hubungan seks yang akan kita lakukan ini bukan atas dasar cinta. Tapi atas dasar nafsu. Benar begitu?? Gairah ini kita dapat setelah menonton video tadi kan??” tanya Seulbi, yang membuatku terdiam sejenak.
” Ne. Kau benar. Nafsu adalah dasarnya. Tapi….” aku menghentikan ucapanku.
Baiklah, sebelum melangkah lebih jauh. Aku ingin jujur. Aku sebenarnya sudah lama menyukai Seulbi, lama sekali sejak kita masih kecil. Dan sekarang aku tidak menyukainya, melainkan mencintainya. Sangat mencintainya.
Aku melakukan seks ini bukan hanya atas dasar nafsu. Tapi, karena aku ingin memiliki Seulbi seutuhnya. Seutuhnya, sebelum ada pria lain diluar sana yang tidur dengannya.
” Kenapa kau diam?? Donghae.” ucapan Seulbi membuyarkan lamunanku.
” Aniyo.” jawabku singkat. Lalu tanpa ada perkataan lebih lanjut, aku langsung menggerakan kedua tanganku membuka kaos rumah milik Seulbi. Dan Seulbi membiarkan aku membukanya tanpa melakukan perlawanan.
Entah apa yang ada dipikiran Seulbi. Tapi dia tidak menolak apapun yang aku lakukan dengannya saat ini.
Atau kah dia juga suka denganku??
Seulbi POV
Diam. Donghae tidak mengatakan apa-apa atas penyataanku tadi selain ” Aniyo.” apa maksudnya?
Dan saat ini tangannya tengah membuka kaos rumah yang aku pakai dengan sabar, dan aku dengan bodohnya membiarkan dia membukanya tanpa menunjukan perlawanan.
Entah apa yang merasuki malam ini? Ada sesuatu di dalam hatiku yang menyuruhku melakukan ini dengannya. Sekalipun otakku yang waras menolaknya mentah-mentah, namun tidak untuk hatiku saat ini. Entah tapi aku rasa aku suka padanya.
” Kau tidak marah aku melakukan ini denganmu??” Donghae membuka pertanyaan.
” Entah. Tapi, malam ini aku benar-benar ingin melakukannya. Lagian umur kita sudah 24 tahun. Tidak masalah melakukan yang seperti ini. Kalau hanya sesekali tidak masalah kan??”
” Memang kau pernah melakukannya?” tanya Donghae ragu-ragu.
” Aniyo. Ini yang pertama. Denganmu.” jawabku singkat.
” Hah? Ini juga yang pertama untukku.” ucap Donghae.
” Mwo??” tanyaku, namun Donghae tidak menjawab dan mulai melanjutkan aktivitasnya yang tertunda tadi.
Sejujurnya, Seulbi kau bodoh! Itu lah yang dikatakan akal sehatku kepada tubuhku yang tidak berdaya ini.
” Aku akan bertanggung jawab kalau ada sesuatu yang terjadi denganmu.” jawab Donghae. Dan aku menatapnya dengan senyuman datar.
Setelah membuka kaosku, Donghae menatap tubuh atasku yang setengah telanjang. Dilihatnya buah dadaku yang ukurannya sedang itu masih tertutup bra.
” Lumayan.” ucap Donghae, dan langsung meremasnya pelan-pelan.
” Uh.. Uh.. Ah.. Err.. Donghae.. Ah.. Ah..” aku mendesah, ketika kedua tangan Donghae meremas kedua buah dadaku.
” Belum apa-apa sudah meracau.” Donghae menggodaku. Dan aku langsung menatapnya sinis.
Tanpa basa-basi, aku meraih pangkal kemeja Donghae dan menariknya dari atas kebawah sampi semua kancing kemejanya lepas.
” Wow? Kau ganas juga?” ucap Donghae.
” Hah! Kau duluan yang mulai.” bentakku tidak mau kalah.
Saat ini posisi Donghae ada diatasku. Ingat! Man On Top.
Author POV
Setelah kemeja yang Donghae pakai terbuka, tangan Seulbi langsung meraba-raba dada bidang Donghae, lalu meremas bagian payudaranya.
” Auh! Astaga! Tidak mau kalah rupanya.” desah Donghae. Dan Seulbi hanya tertawa.
Donghae pun menggerakan tangannya ke belakang punggung Seulbi, dan langsung membuka pengait branya. Kini tubuh atas Seulbi sudah topless.
Donghae kembali meremas-remas payudara Seulbi, dan Seulbi makin memperkuat cengkramannya di payudara Donghae. Yah, walaupun payudara cowok nggak semontok payudara cewek. Tapi menurut Seulbi lumayan kalau dicengkram dan dicubit-cubit *ngerti nggak maksud author readers??*
Donghae mulai mencoba mendekati mulutnya ke payudara Seulbi dan melepaskan kedua tangan Seulbi yang mencengkram payudaranya tadi.
Donghae pun mencium payudara Seulbi, menjilat daerah disekita payudaranya.
” Oh.. Oh.. Geli..” desah Seulbi.
Donghae makin bergairah mendengar desahannya.
Donghae pun mulai menghisap-hisap dan menggigit kecil payudara Seulbi, yang membuat Seulbi mengerang.
Setelah itu Donghae pun menuntun lidahnya untuk menjilat-jilat putingnya Seulbi.
” Oh.. Oh.. Donghae-ah!” desahan keluar dari mulut Seulbi.
Donghae pun mulai menjilat, lalu mengigit pelan puting Seulbi yang mulai mengeras itu. Secara bergantian, kiri dan kanan. Donghae hisap, emut, kenyot(?) puting dan payudara Seulbi.
Tiba-tiba Seulbi yang berada dibawah Donghae langsung menerjang Donghae dan kini posisi Woman On Top yang akan mereka lakukan.
” Aku tidak mau hanya pasrah dan diam saat kau perlakukan begitu.” bentak Seulbi, lalu mencium ganas bibir Donghae.
Bibir mereka saling beradu, dan saling lumat. Lalu, lidah mereka masuk dan saling melakukan perang. Tidak lupa mereka bertukaran saliva. Setelah itu ciuman Seulbi turun ke lehernya Donghae dan mulai Seulbi gigit dan Seulbi jilat-jilat setiap tapak dileher Donghae, sampai meninggalkan begitu banyak jejak kissmark.
Seulbi menurunkan ciumannya ke dada bidang Donghae. Diciumnya, dan digigit kecil dada bidang milik Donghae. Lalu, dikulumnya sercara bergantian puting dada Donghae. Sampai mejadi kemerah-merahan.
” Argh.. Ah.. Ough!” desah Donghae.
Donghae pun kembali menerjang tubuh Seulbi. Kembali ke posisi Man On Top. Lalu tangan Donghae langsung bergerak ke bawah, membuka celana pendek yang dipakai Seulbi dan dapat Donghae lihat CD Seulbi yang sudah benar-benar basah.
Ditariknya CD basah Seulbi.
” Wow?? Punyamu tidak selebat cewek dividio tadi.” ucap Donghae yang langsung meraba-raba bulu vagina Seulbi.
” Memang punyamu lebat??” tanya Seulbi.
” Hahaha.. Rahasia, lihat saja nanti.” ucap Donghae lalu secara diam-diam memasukan jari tengahnya ke dalam vagina Seulbi.
” Argh… Pelan-pelan. Sakit tau!!” bentak Seulbi. Namun tidak diguaris Donghae.
Setelah seluruh jari tengahnya masuk. Donghae mendiamkannya sejenak.
” Play it with hard, baby.” bisik Donghae.
” What?!” tanya Seulbi. Namun tiba-tiba Seulbi merasa ada sesuatu yang padat bergerak divaginanya. Donghae sedang menggerak-gerakan jari tengahnya di dalam vagina Seulbi.
” Oh.. Ah.. Uhm… Ah.. Ah.. Oh.. Hae..” desah Seulbi.
Donghae menggerakan jari tengahnya maju dan mundur, lalu menekan-nekan titik G Spot yang ada didalam vaginanya itu. *author nggak tau apa itu titik G Spot. Tapi kata temen author itu titik rangsang perempuan. Mohon readers yang tau jelaskan ke author yah??*
Seulbi pun bergelinjang. Donghae mengeluarkan jari tengahnya yang penuh dengan lendir milik Seulbi.
” Sudah keluar untuk yang pertama rupanya.” goda Donghae. Dan Seulbi hanya menatap Donghae penuh makna.
” Kenapa menatapku begitu??” tanya Donghae.
” Aniyo.” jawab Seulbi.
Donghae pun menjilat jari tengahnya yang penuh dengan lendir Seulbi sampai bersih tak bersisa.
Lalu, Donghae bergerak mendekatkan mulutnya ke vagina Seulbi. Donghae menyingkirkan rambut vagina Seulbi, lalu menjilat-jilat dibagian luarnya. Selanjutnya dibukanya lobang vagina Seulbi, lalu dimasukan lidahnya ke dalam vagina Seulbi.
Donghae pun menjilat-jilat, lalu menyodok-nyodokan lidahnya didalam vagina Seulbi.
” Hemh.. Ehm.. Ah.. Ehm.. Oh.. Oh..” desah Seulbi. Donghae mengeluarkan lidahnya dan bergerak menekan-nekan klitorisnya Seulbi. Seulbi kembali bergelinjang. ” Aku mau keluar.” ucap Seulbi.
CROT! Semua cairan Seulbi keluar menyembur dari vagina Seulbi, dan langsung dijilat habis oleh Donghae.
Donghae bangkit dari posisinya dan tanpa Seulbi sadari, Donghae langsung memasukan ketiga jarinya sekaligus ke dalam vagina Seulbi. Dan membuat Seulbi berteriak sesaat dan langsung meremas seprei tempat tidurnya.
Donghae pun mulai mengaduk-aduk dan mengoyak-ngoyakan(?) vagina Seulbi. Membuat Seulbi mendesah tertahan. Terkadang Donghae mengeluarkan jarinya dengan nakal menekan-nekan dan mencubit-cubit klitorisnya Seulbi.
” Argh… Hentikan!!” teriak Seulbi, dan Donghae langsung menghentikan gerakannya lalu mengeluarkan ketiga jarinya dari dalam vagina Seulbi.
Seulbi bangkit dari posisi tidurnya dan langsung menerjang tubuh Donghae. Kembali Woman On Top.
Seulbi langsung menarik kasar celana jeans yang dipakai Donghae sampai lepas dari tubuh pemiliknya, lalu ditariknya lepas boxer Donghae dan terakhir CD nya Donghae.
Setelah CD nya lepas, Seulbi menatap penuh kaget melihat sebuah benda tegak, layaknya tiang yang gagah siap tempur berdiri dihadapannya.
” Berapa panjang dan diameternya??” tanya Seulbi polos.
” 15 cm dan 3 cm. Begitu kira-kiranya.” jawab Donghae.
Seulbi hanya mengangguk-angguk lalu tanpa basa-basi dimasukannya junior Donghae yang cukup besar itu ke dalam mulutnya. Dikulum-dikulum dan dijilat-jilat pangkal sensitifnya membuat Donghae meracau ” Faster.. Faster..”.
Seulbi pun memaju-mundurkan junior Donghae didalam mulutnya dan tidak lama kemudian mulut Seulbi menjadi sesak dan penuh.
CROT! Sperma Donghae keluar dan langsung memenuhi mulut Seulbi. Seulbi melepaskan junior Donghae dari mulutnya dan langsung menyemburkan sperma Donghae.
” Uwek.. Jijik.” ucap Seulbi.
” Karena ulahmu, juniorku tidak bisa tidur. Sekarang kau harus membayarnya.” Donghae bangkit, dan langsung menerjang Seulbi. Kembali ke Man On Top.
” Hah? Ulahku?!” tanya Seulbi.
” Ne. Ulahmu!!” Donghae pun menuntun pelan-pelan juniornya untuk masuk ke vagina Seulbi. Pangkal junior Donghae berhasil menyentuh bagian luar vagina Seulbi. Lalu dengan perlahan Donghae semakin memperdalam juniornya divagina Seulbi dan tidak lama kemudian, batang junior Donghae sudah seutuhnya masuk ke dalam vagina Seulbi. Dan Donghae dapat merasakan menembus sesuatu seperti sebuah selaput yaitu, selaput virginnya Seulbi.
” Kita lakukan yang 3 in 1″ ucap Donghae, belum sempat Seulbi menjawab, mulutnya sudah dibekap oleh bibirnya Donghae. Mereka kembali berciuman panas dan kedua tangan Donghae begerak meremas-remas 2 gundukan Seulbi. Sedangkan Seulbi sibuk memilin-milin dan mencubit-cubit putingnya Donghae.
Saat itu, Donghae mulai bergerak memaju-mundurkan pinggulnya. Setelah berhasil menembus selaputnya Seulbi. Membiarkan juniornya yang besar itu bebas bergerak dan menguasai vagina Seulbi didalam sana. Karena tidak mau kalah, Seulbi juga menggerakan pinggulnya lawan arah dengan pinggulnya Donghae. Walaupun sakit karena ini baru pertama kalinya, Seulbi menahannya dan tetap melakukannya.
” Oh.. Ah.. Uhm.. Ah.. Ah.. Oh.. Ah.. Argh…” terdengar suara desahan dari keduanya. Saat mereka mengambil nafas sesudah berciuman.
Mereka terus-menerus melakukannya sampai Seulbi merasa vaginanya berkedut dan Donghae merasa juniornya makin membesar.
Seulbi melepaskan ciumannya tadi dengan Donghae dan berteriak, ” AKU INGIN KELUAR!!!”
” AKU JUGA!!!” ucap Donghae.
BLUR! Di dalam rahim Seulbi semua cairan cinta Donghae dan Seulbi bercampur menjadi satu.
Donghae melepaskan juniornya dari vagina Seulbi dan ambruk disebelah Seulbi.
” Seulbi.” panggil Donghae.
” Mwo?” tanya Seulbi.
” Gomawo.” ucap Donghae.
” Ne. Cheonma.” jawab Seulbi.
” Saranghae.” ucap Donghae, lalu membalikan badannya menatap Seulbi.
” Jadilah milikku selamanya.” pinta Donghae.
” Heh? Kau yakin?” tanya Seulbi.
” Ne. Sudah hampir 20 tahun aku memendam perasaan ini. Dan malam ini aku nyatakan padamu.” jelas Donghae.
” Kenapa kau pacaran dengan mantanmu itu??” tanya Seulbi.
” Iseng, atau coba-coba.” jawab Donghae.
” Ne. Aku mau jadi milikmu. Tapi, awas kalau kau iseng-iseng! Aku bunuh kau!!” ancam Seulbi.
” 20 tahun?” jawab Donghae. Lalu mencium bibir Seulbi.
-THE END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar